Luwu, Sulsel– Jembatan Miring perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, Sulsel, saat ini pekerjaannya nyaris rampung.
Sebelumnya tiga pekan masyarakat menunggu kabar baik tersebut. Pasalnya, masyarakat pengguna jalan harus kewalahan mengantri di dua jalur alternatif akibat ditutupnya jembatan Trans Sulawesi ini.
Tahap akhir pengerjaan kini dirampungkan. Kondisi saat ini sedang dilakukan pengaspalan oprit dua ujung jembatan. Senin (22/11/21) sekitar pukul 19.00 WITA, masih berlangsung pengaspalan.
Setelah dilakukan pengaspalan dan menunggu kering, kini sudah dapat dilalui kendaraan. Namun dibatasi sambil menunggu material benar-benar kering dan kokoh.
Uji beban juga telah dilaksanakan pada Sabtu (19/10/21) malam, dan hasilnya, berjalan lancar.
"Diperkirakan sudah bisa dilalui, " kata Kasatlantas Polres Luwu, AKP Muh Ali saat meninjau lokasi, Senin (22/11/2021) sore.
Baca juga:
Mass Rapid Transit Akan Hadir di Mamminasata
|
Namun ada berat maksimal, dan harus kendaraan menjaga jarak. Maksimal sumbu terberat (MST), yakni 8 ton. Kendaraan juga harus menjaga jarak minimal 5 meter.
"Maksimal 8 ton dan harus jaga jarak minimal 5 meter, " tandasnya
Untuk itu, sebelum melintas di jembatan, truk akan ditimbang terlebih dahulu di pos penimbangan.
"Jika beratnya melebihi 8 ton tentu dilarang melewati jembatan atau bisa mengurangi berat kendaraannya, " jelas Ali.
sebelumnya, Jembatan Miring (nama jembatan) ditutup pada Minggu (31/10/21) lalu.
Itu akibat kondisi jembatan yang hampir rubuh usai dihantam banjir di Sungai Salubattang.
Sedangkan arus lalulintas dialihkan lewat dua arah. Namun kondisi jalan yang rusak dan sempit, membuat kemacetan terus terjadi.
Bahkan, sopir truk harus nginap di jalur alternatif hingga berhari-hari.
Selama jembatan ditutup kondisi ini berimbas kepada roda perekonomian, utamanya di Luwu Raya dan daerah yang lain yang gunakan jalur trans ini.